Kamis, 22 Desember 2011

Bisnis Wader Goreng

Bisnis Wader mungkin dipandang sebelah mata karena dianggap tidak memberi keuntungan besar, sekecil ukuran ikan wader yang merupakan ikan sungai berukuran kecil sebesar jari. Namun ternyata bisnis wader goreng bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan besar dan mampu menghidupi tidak hanya pelaku bisnisnya tetapi juga 12 karyawannya. Dengan omzet 90 juta per bulan Supriyadi menekuni bisnis wader Goreng yang bisa menjadi Inspirasi bisnis bagi setiap orang.

Produksi bisnis Wader Goreng Supriyadi warga Dusun Santan, Guwosari, Panjangan, Bantul, Yogyakarta telah beredar di 79 toko dan rumah makan di wilayah Yogyakarta. Dalam sehari ia mampu memproduksi wader goreng sebanyak 200 kilogram wader dan sealu habis terjual.

Ikan Wader

Ikan Wader

Awal mula bisnis wader goreng Supriyadi dimulai semenjak ia terkena PHK dari sebuah perusahaan di Jakarta akibat Krisis Moneter tahun 1998. Setelah pulang ke Yogyakarta ia terinspirasi bisnis wader goreng mertuanya, dengan modal usaha 60 ribu ia dan isteri merintis usaha wader goreng. Hasilnya cukup menggembirakan , wader gorengnya laris terjual. Namun demikian bisnis wader gorengnya baru menunjukkan hasil yang menggembirakan setelah tahun 2007.

Rahasia sukses bisnis wader gorengnya adalah pada cara menggorengnya , yaitu melalui dua tahap penggorengan. Wader digoreng dengan tepung kering. Bila pesanan tidak terlalu banyak, wader gorengan pertama ini bisa disimpan hingga satu minggu.

Namun, untuk mendapatkan wader goreng siap konsumsi, wader gorengan pertama di campur dengan tepung basah lalu digoreng kembali. Hasil dari penggorengan tahap kedua ini bisa tahan sampai tiga bulan.

Selain itu rahasia sukses bisnis wader goreng Supriyadi terletak pada kemasan yang dibuat menarik. Manfaat membuat kemasan pada produksi usaha kecilnya dipandang penting untuk menarik minat konsumen membeli produknya.
Selain itu untuk meningkatkan kualitas produk bisnis wader gorengnya Supriyadi melengkapi usahanya dengan Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Usaha milik Supriyadi ini menjadi satu-satunya usaha skala rumah tangga sektor perikanan di Bantul yang mengantongi PIRT.

Untuk menunjang kelangsungan bisnisnya ia selalu berupaya melakukan diversifikasi produk agar konsumen tidak jenuh. Selain itu limbah wader sedang dipikirkan untuk dibuat kerupuk. Sukses Pak Supriyadi dengan Bisnis wader gorengnya, semoga menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons